Duduk termangu dihadapan notebook miliknya, wahyu hanya
dapat meratapi kesalahan dan kekhilafannya kepada semua orang yang ada
disekitarnya dan mencintainya.
Ucapan ibunda dan ayahandanya masih terngiang ditelinga dan
setiap lubuk hatinya.
“Skripsi kamu sudah selesai? Kapan kamu sidang? kapan kamu
wisuda nak?”
Kemalasannya selama ini telah berujung pada ketidak tenangan
jiwanya. Hidup yang ia jalani hanya berlandaskan kebohongan yang telah terbiasa
ia banggakan.
Image!! Iya karena image sebagai orang yang lebih pintar,
lebih baik dan lebih apapun. Namun kelebihan itu ia tunjukkan dan gambarkan
dengan kebohongannya.
Ia diam dalam keriuhan lagu yang ia setel dari notebooknya. Nampak
menetes titik embun di sudut matanya. Ya Ia menangis, meratapi dirinya sendiri.
Ingin rasanya ia menghilang dari dunia ini, ingin mengakhiri hidupnya dan
meninggalkan semua orang yang mencintainya termasuk ibu dan ayahnya.
“kau bodoh wahyu! Kamu itu orang yang paling gagal dalam
menjalani hidup” ucapnya dalam hati sambil menahan sesak di dada.
Kembali ia terisak dalam tangisnya. Sepertinya ia tak mampu
lagi menyambut hari esok. Ditangannya sebuah cutter yang masih baru telah
berlumuran darah segar dan menetes kelantai yang tak lain dari luka menganga di
pangkal tangannya.
Untuk kesekian kalinya ia mencoba untuk menlukai dirinya
dengan tujuan mengakhiri hidupnya sendiri. Bunuh diri dalah hal yang
akhir-akhir ini ia pikirkan.
Ia berfikir jika mati maka segala hal yang membuatnya
tersiksa, takut, dan malu akan berakhir. Namun Allah SWT belum juga mengijinkan
dirinya untuk meninggalkan dunia. Setiap kali mencoba bunuh diri ia pasti
selamat. Seperti tindakan pertamanya meneguk cairan racun serangga yang sempat
membuatnya koma selama dua hari. Kemudian gantung diri, dan lain-lainnya.
Tetesan darah dilantai semakin
deras sampai mengalir kesegala penjuru ruangan. Wahyu merasakan pusing yang
teramat, memandang kesegala arah pandangannya hanya gelap. Itulah efek dari
kekurangan darah yang banyak. Setelah beberapa saat ia kelimpungan tak dapat
melihat samasekali. Ia merasa jika dunia telah berubah menjadi gelap. Setelah itu
iapun taksadarkan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar