Tak ada lagi subsidi, bensin Premium kini tengah menjalani proses pengurangan hingga akhirnya dihapuskan. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Pemasaran PT Pertamina Persero, Ahmad Bambang. Bahwa BBM jenis dengan RON 88 tersebur secara gradual akan dihapus peredarannya.
"Targetnya akhir tahun 2017. Kalau sudah tinggal sedikit peminatnya. SPBU ada yang mau jual enggak? Nanti paling dijual kalengan. SPBU kalau sehari enggak ada 1 ton mana ada yang mau jual," uraiAhmadi Bambang, pada gelaran pameran otomotif beberapa waktu lalu.
Di sisi lain permintaan Premium pun saat ini sudah berkurang, semenjak adanya pertalite. "Nah sekaranh kita berhasil memindahkan 50 persen dari Premium ke Pertalite hingga akhir tahun ini. Targetnya 30 persen yang dicanangkan di awal sudah lewat, akhir tahun depan secara otomatis masyarakat enggak udah dipaksa untuk pakai Premium lagi," lanjut Bambang.
Penghapusan BBM Premium ini pun makin mengerucut, yang diungkap di sela diskusi publik yang digagas oleh Komite Penghapusan Bensin Bertimbal bersama Kedutaan Besar Amerika Serikat (29/9).
Paling tidak secara parsila. DKI Jakarta akan menjadi pilot project penghapusan BBM Premium. "Untuk DKI Jakarta bisa dipasok secara parsial, masih memubgkinkan. Pada dasarnya kilang kita (Pertamina) memiliki fleksibilitas memproduksi berbagai varian produk," terang Ahmad Fathoni Mahmud, VP Strategic Plan and Business Development Pertamina Persero, (29/9).
Kebutuhan kendaraan pun saat ini mayoritas tak lagi kompatibel debgab BBM RON 88. "Standar emisi kendaraan bermotor di Indonesia sudah jetinggalan sekitar 30 tahub dibanding negara-negara maju. Mayoritas mobil, standard requirement-nya sufah di atas RON 88. Termasuk pula mobil-mobil produksi Indonesia yang dieksporbsudah menyesuaikanbemisi Euro 4, "sebut Kukuh Kumara, Sektretaris Jenderal Gaikindo.
Sumber : Tabloid Otomotif edisi ke 20 XXVI 06 - 12 Oktober 2016, halaman 5.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar